"Yang agak riskan pertemuan antara Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian dengan pengusaha bibit yang melahirkan komitmen pengurangan suplai DOC sebanyak 40 persen," kata dia ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).
Atas dasar pengurangan bibit itulah yang secara otomatis membuat pasokan daging ayam akan berkurang secara signifikan dan menyebabkan harganya terkerek naik. Pola tersebut terjadi bukan hanya sesekali.
"Saya meyakini bahwa situasi seperti ini terulang bahwa komitmen seperti itu dilakukan berulang sehingga yang terjadi kemudian pada saat ini naiknya harga enggak wajar," tuturnya.
Dia pun menyayangkan pemangkasan bibit tersebut. Menurut Nawir, pemangkasan bibit bukanlah cara yang tepat untuk mengontrol harga daging ayam.
"Saya kira itu yang menyebabkan pedagang mogok. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa sebuah kekeliruan besar ketika pemerintah memediasi antara pembibitan dengan peternak yang ujungnya bermuara pada pengurangan suplai yang mendongkrak harga di pasar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News