"Salah satu cara kita menurunkan porsi dana mahal adalah dengan penurunan suku bunga (deposito). Sebenarnya ini sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang suku bunga deposito bagi mereka yang ada di BUKU III," ungkap Senior Vice President BJB Hakim Putratama, saat melakukan media visit dengan Media Group, di Gedung MetroTV, di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Menurut Hakim, idealnya komposisi antara dana murah dengan dana mahal yakni 60 persen adalah dana murah dan 40 persen adalah dana mahal. Saat ini, porsi dana mahal BJB berada di angka 60 persen dan sisanya sebanyak 40 persen adalah dana murah.
"Idealnya bagi sebuah bank itu dana murahnya 60 persen dan dana murah itu 40 persen, termasuk (komposisi yang ideal) BJB. Kita juga terus upayakan," ujar Hakim.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, strategi lain BJB dalam rangka menurunkan porsi dana mahal dan meningkatkan dana murah adalah fokus terhadap perbaikan Non Performing Loan (NPL), fokus di perbaikan pendapatan dana murah, dan captive market.
"Kita fokus di lima pilar. Salah satunya adalah penguatan CASA (Current Account Saving Account). Tapi, kita pecah hanya di tabungan dan giro. Ini kita lakukan karena deposito tinggi. Tak hanya itu, kita juga fokus terhadap penguatan Fee Based Income (FBI). Salah satu yang sudah dilakukan adalah bekerja sama dengan Alfamart terkait pembayaran PBB," pungkas Hakim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id