Menurut Chief Agency Officer Manulife Indonesia Rusli Chan, pertumbuhan AUL disebabkan banyak masyarakat yang mulai sadar keuntungan berasuransi sekaligus berinvestasi di perusahaan asuransi jiwa Manulife.
"Produk asuransi unit link memiliki dua fungsi selain berfungsi proteksi juga berfungsi investasi," ujar Rusli, seperti diberitakan Sabtu (24/9/2016).
Rusli menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan AUL. Di antaranya karena strategi dan inovasi para perusahaan asuransi, pertumbuhan ekonomi, serta kecerdasan masyarakat dalam memilih program sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Tahun lalu banyak masyarakat lebih memilih asuransi tradisional. Tapi tahun ini masyarakat lebih memilih AUL," ujar dia.
Hingga Juni 2016, AUL tumbuh 10 sampai 20 persen. Pertumbuhan ini diharapkan meningkat menjadi 25 persen hingga akhir 2016. Manulife yakin AUL akan semakin meningkat. "Sebab, minat masyrakat untuk mengetahui asuransi unit link 70 persen mendominasi dibanding dengan asuransi sederhana," ujarnya.
Pada semester I-2016, Manulife membukukan premi sekitar Rp1,8 triliun. Adapun dari total premi tersebut, 60 persen diproleh dari asuransi unit link. Sementara total dana klaim yang dibayarkan oleh Manulife sebanyak Rp5,6 triliun. "Secara keseluruhan asuransi manulife tumbuh rata-rata 28 persen per tahun," tambah dia.
Saat ini, total produk asuransi aktif yang dijual Manulife ada 20 produk, dan 10 di antaranya adalah produk unit link. Produk unit link terbaru Miwealth memiliki beberapa keuntungan. Di antaranya nasabah dapat memilih jenis pendanaan, serta dapat menggunakan premi reguler.
"Total nasabah yang dilayani oleh Manulife Indonesia sampai saat ini sekitar 2,2 juta jiwa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News