Dalam rapat koordinasi bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dalam menata ulang seluruh regulasi yang terkait dengan pengembangan industrialisasi, harus ada fokus sektor industri yang diprioritaskan.
Dirinya meminta agar dibuat daftar prioritas industrialisasi agar pemerintah bisa satu suara pada saat berbicara kepada investor.
"Harus ada rancangan untuk mengembangkan beberapa industri pilihan. Kita fokus di situ dulu," kata Darmin di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2016).
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, kementerianya telah membuat rencana induk pembangunan industrialisasi nasional 2015-2019 dengan tiga tahapan capaian yaitu meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA), keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan, serta Indonesia sebagai negara industri tangguh.
"Yang kita tahu bahwa kita perlu mengembangkan industri-industri yang ada di hulu, baik di bidang kimia, baja, atau kimia dasar. Ini yang harus terus dikembangkan," jelas saleh.
Saleh menjelaskan hampir seluruh sektor industri hulu menggunakan bahan baku impor, salah satu contoh yang terbesar yakni sektor farmasi. Sekitar 90 persen industri obat-obatan dan berbahan baku impor.
Dia mengatakan bahwa untuk mendorong hulu industri, dibutuhkan penguatan pada transfer teknologi untuk membangun bahan baku obat. Pemerintah pun tak menutup kemungkinan untuk merangkul negara lain dalam mengembangkan teknologi ini.
"Misalnya untuk farmasi, ada India atau China yang punya industri yang lebih maju teknologinya di bidang farmasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News