Direktur Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Prihartono mengakui bahwa pemerintah kini tengah mencari pinjaman untuk membangun infrastruktur jalan. Islamic Development Bank (IDB) berpotensi memberi pinjaman besar untuk mendanai proyek jalan karena saat ini mereka mengalihkan pembiayaan pendidikan ke arah infrastruktur.
"Mereka janji akan (beri pinjaman) besar (untuk infrastruktur) karena dari proyek-proyek pendidikan dia geser ke infrastruktur," ujar Bambang dalam diskusi 41st Annual Meeting IDB, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2016).
Namun demikian, pihak IDB berniat untuk membiayai proyek pembangunan infrastruk jalan nasional. Menurut Bambang, pembangunan jalan yang dibutuhkan saat ini lebih kepada jalan daerah seperti jalan kabupaten/kota.
"Mereka ke depan minta (danai proyek) jalan lagi, road regional development project, jalan nasional. Tapi saya bilang jangan jalan nasional karena kita sebenarnya punya masalah di jalan kabupaten," imbuhnya.
Pembangunan jalan kabupaten dinilai mampu mendorong pemerataan pembangunan ekonomi secara nasional. Sayangnya dari jumlah jalan yang ada, mayoritas jalan daerah mengalami kerusakan.
Bambang mengakui, saat ini pihaknya telah memiliki rancangan desain dan model terkait pembangunan jalan daerah. Oleh sebab itu, dia meminta agar IDB mau memberi pinjaman kepada Pemerintah Indonesia untuk membiayai proyek pembangunan jalan daerah yang lebih siap rancangan dan desain modelnya.
"Kita punya model terkait pusat jalan daerah, sekarang tinggal dananya. Itu yang saya tawarkan ke ADB (Asian Development Bank) sama IDB. Jadi jangan nasional saja karena (total panjang) cuma 38 ribu kilometer (km). Kita kan semua jalan yang ada 500 ribu km (mayoritas jalan daerah)," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, IDB merupakan salah satu bank global yang menyediakan pinjaman besar bagi pembangunan di Indonesia. Bahkan menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akhir April 2016 pemerintah telah mencairkan USD249 juta (Rp3,31 triliun) dari total pinjaman IDB senilai USD988 juta (Rp13,14 triliun) untuk 12 proyek yang sedang berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News