"Pada puncak musim panen ini diperkirakan produksi dapat mencapai 60 persen dari target produksi jagung kita yang sebesar 1,7 juta ton," kata Muhammad Aris yang dihubungi melalui telepon oleh Antara di Makassar, Minggu (20/3/2016).
Ini berarti produksi pada musim panen ini diharapkan dapat mencapai 1,02 juta ton. Puncak panen, kata dia, akan terjadi di wilayah sektor barat Sulsel, yang mencakup wilayah Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Selayar, Gowa, Bantaeng, Maros, Pangkep, dan Barru.
"Sektor ini memang berkontribusi terbesar bagi produksi jagung Sulsel," kata dia.
Panen raya jagung kali ini, menurut Muhammad Aris akan bertepatan dengan panen raya di Pulau Jawa, Sumatera, bahkan India dan Cina sehingga harga komoditas ini diperkirakan akan menurun. Petani jagung Sulsel, kata dia, baru akan menikmati harga jagung yang tinggi pada musim panen pada bulan kesembilan mendatang.
"Kami akan mulai membagikan bantuan benih untuk musim panen September pada sekitar bulan Mei mendatang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News