Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek ketika ditemui usai menghadap Wakil Presiden RI untuk melaporkan perkembangan persiapan groundbreaking.
"Rencananya 17 November 2015 dan presiden sendiri yang akan melakukannya," kata Faroek di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Farouk mengatakan Kereta Api Borneo Kalimantan ini akan digunakan sebagai sebagai kereta api angkutan penumpang. Selain itu, juga untuk angkutan barang, utamanya barang tambang seperti batubara, dan juga barang komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO).
"Bisa migas, bisa juga kehutanan dan juga CPO dan semua SDA termasuk penumpang," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Panajam Kalimantan Timur Yusran Aspar mengatakan target pembangunan proyek kereta api Borneo yakni selama lima tahun hingga 2020. Lagipula dia menjamin saat ini kendala yang dihadapi sudah dituntaskan.
"Persoalan tanah di penajam sudah beres, kan link-nya ke kabupaten lain," jelas Yusran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
