Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda mengatakan capaian ini hasil kegiatan misi dagang ke Mesir yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan sejak 2017 lalu. Kontrak dagang dilakukan antara PTPN III dan PT Chita Agri Indonesia dengan salah satu perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit Mesir, Oleo Misr Co.
Pada kontrak dagang tersebut PTPN III akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 10 ribu-16 ribu MT per bulan dengan nilai USD100 juta selama 2019. Sedangkan PT Chita Agri Indonesia akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 4.000-5.000 MT per bulan dengan nilai USD30 juta.
Potensi transaksi yang akan dihasilkan kedua perusahaan tersebut mencapai USD130 juta atau setara Rp1,85 triliun (kurs Rp14.300 per USD). Catatan itu dihasilkan saat estimasi harga minyak kelapa sawit USD5.000 per MT.
"Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan Indonesia-Mesir, kita optimistis mampu menggarap potensi pasar Mesir. Selain itu, Mesir dapat dijadikan sebagai hub untuk memasarkan produk minyak kelapa sawit Indonesia ke Afrika," kata Arlinda melalui keterangan resminya, Jumat, 15 Maret 2019.
Kesepakatan kontrak dagang ini pun difasilitasi oleh Kemendag bersama Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) pada Selasa 12 Maret 2019. Penandatangan nota kesepahaman (MoU) pun dilakukan Direktur Pemasaran Perkebunan PTPN III (Persero) Kadek K Laksana, Direktur PT Chita Agri Indonesia Machiko Nacih Surjadi, dan CEO Oleo Misr Co Mohamed Hussein Radwan.
Proses kesepakatan juga disaksikan Atase Perdagangan Kairo Irman Adi Purwanto Moefthi, Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Desa Emas, serta perwakilan Economic Counsellor Kedutaan Besar Republik Arab Mesir di Jakarta.
Menurut Arlinda, dengan populasi penduduk mencapai 100 juta orang peluang ekspor kelapa sawit Mesir masih cukup besar. Penetrasi pasar minyak kelapa sawit pun perlu ditingkatkan karena banyaknya permintaan dan kebutuhan komoditas ini untuk pasar Mesir.
Pada 2018, total ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir mencapai lebih dari USD560 juta dengan volume 919.460 ton. Kontrak baru yang dilakukan pun mengukir nilai pertumbuhan pada tahun mendatang.
"Meskipun Indonesia masih mendominasi pasar Mesir hingga 97 persen, kami yakin volume ekspor sawit masih dapat terus ditingkatkan," ungkap Arlinda.
Sementara itu Atase Perdagangan Kairo Irman Adi Purwanto mengungkapkan pihak Oleo Misr berminat melakukan kerja sama dan kontrak dagang dengan Indonesia karena kuantitas. Minyak kelapa sawit Indonesia melimpah dan telah memenuhi uji mutu yang berstandar internasional.
Minyak kelapa sawit Indonesia juga dapat diolah dan menghasilkan produk seperti asam lemak, lemak alkohol, gliserin, dan metil ester. Produk-produk kimia ini merupakan bahan baku untuk membuat sabun mandi, sampo, kondisioner, makanan, produk turunan oleokimia. Selain itu juga, dapat digunakan sebagai bahan deterjen, plastik, farmasi, dan pelumas.
"CEO Oleo Misr telah datang dan memimpin langsung pertemuan finalisasi kontrak dagang dengan pihak Indonesia sekaligus membahas teknis pengapalan. Diharapkan produk turunan minyak sawit lainnya dapat juga dipasarkan dan menembus pasar Mesir," pungkas Irman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News