Pendiri dan CEO Bukapalak Achmad Zaky menegaskan hal itu saat dimintai tanggapan terkait relevansi semangat Sumpah Pemuda 1928 dalam era digital.
"Digitalisasi tak terelakkan, mudah-mudahan kita enggak hanya menjadi pasar di era digital, tetapi juga jadi player dan penentu masa depan digital dunia," kata Zaky dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 28 Oktober 2018.
Menurut Zaky, untuk meraih cita-cita Sumpah Pemuda dan mengimplementasikan hal itu dalam era digital, jalan bagi para pemuda Indonesia sesungguhnya terbuka luas, misalnya dengan menghadirkan ratusan startup dan unicorn sehingga Indonesia menjadi pemain besar industri digital.
"Untuk membuat Indonesia maju dan bebas dari kemiskinan, butuh startup-startup baru dan ratusan unicorn," kata dia.
Karena itu, generasi muda diminta untuk memberanikan diri merealisasikan ide dan gagasan tanpa terpaku pada ketersediaan modal.
"Jangan banyak mikir dan banyak omong alias ribut di media sosial. Generasi muda harus langsung terjun jadi bagian dari pengurai masalah lewat ide dan gagasan yang diwujudkan, misalnya dalam sebuah startup," terang Zaky.
Founder dan CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso mengatakan pemerintah telah memberikan banyak fasilitas untuk pengembangan industri kekinian, yakni ekonomi kreatif berbasis digital. Hal itu menjadi kesempatan berwirausaha sangat baik bagi generasi muda.
Menurut dia, generasi muda harus memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang ekonomi, seperti ditekankan Presiden Joko Widodo. Terlebih sektor ini digadang-gadang menjadi masa depan ekonomi. Oleh sebab itu, kata dia, generasi muda yang menjadi pelakunya harus distimulus untuk lebih banyak lagi berkecimpung di sektor ini.
"Kemudian saran kepada generasi muda untuk mulai dan take action, jangan hanya berandai-andai dan sebatas berpikir," kata Indrasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News