Ecky Awal Mucharam (Foto: Dokumentasi Humas FPKS DPR RI)
Ecky Awal Mucharam (Foto: Dokumentasi Humas FPKS DPR RI)

Legislator: Pertumbuhan Kredit Melambat, Bukti Pelemahan Ekonomi

Angga Bratadharma • 06 Juli 2015 19:03
medcom.id, Jakarta: Anggota Legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ecky Awal Mucharam menyampaikan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit adalah bukti nyata dari terjadinya pelemahan ekonomi. Sehingga, pemerintah harus lebih agresif dan kompak dalam merealisasikan belanjanya.
 
"Perlambatan pertumbuhan kredit adalah bukti nyata dari terjadinya pelemahan ekonomi. Karena itu, pemerintah harus lebih agresif dan kompak dalam merealisasikan belanjanya," kata Ecky, yang merupakan Anggota Komisi XI DPR RI, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (6/7/2015).
 
Tanggapan Ecky ini menyusul atas pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit sepanjang 2015 hanya akan mencapai 11-13 persen, lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya yakni 15-17 persen.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi karena menurunnya kepercayaan sektor swasta kepada Presiden yang memasang target pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen per tahun, sebagaimana disampaikan saat kampanye pemilihan Presiden kemarin.
 
"Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan juga menjadi salah satu indikator bahwa telah terjadi penurunan kepercayaan pengusaha atau pelaku bisnis kepada Presiden yang dalam kampanyenya memasang target pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen per tahun, sebagaimana yang juga dibuktikan dengan data ITB (indeksi tendensi bisnis) di era pemerintahan Jokowi yang semakin menurun," ujar Ecky.
 
Ecky menjelaskan, bank sebagai lembaga intermediasi antara para pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana sangat terpengaruh dengan perlambatan ekonomi. Sebab kebutuhan dana untuk kegiatan konsumtif maupun kebutuhan untuk modal usaha menjadi berkurang. Keputusan konsumsi atau investasi adalah cerminan dari ekspektasi terhadap pemerintah sebagai aktor utama dalam kegiatan ekonomi.
 
"Yang harus dilakukan adalah mempercepat pengeluaran pemerintah pusat dan daerah baik belanja barang maupun modal agar roda ekonomi dan kebutuhan pendanaan perbankan meningkat. Selain itu, regulator, dalam hal ini OJK, sebaiknya melonggarkan syarat-syarat pemberian kredit atau pembiayaan perbankan baik di sektor produktif maupun konsumsi domestik," tutup Ecky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan