"Penyaluran kredit kita berharap bisa (tumbuh) mencapai 17 persen sampai dengan 20 persen," kata Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso, di acara paparan kinerja Bank Jatim Semester I-2015, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Dia menjelaskan, untuk mencapai pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, Bank Jatim akan berfokus terhadap penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (MUKM) di Jawa Timur (Jatim), sesuai keinginan Gubernur Jawa Timur.
"Memang di Jawa Timur. Gubernur fokus pada UMKM karena jumlahnya banyak. Yang produktif 35 persen dan yang konsumtif 65 persen. Tapi Bank Jatim akan menggeser yang produktif menjadi 60 persen sedangkan 40 persen di konsumtif," jelas dia.
Untuk mencapai target tersebut, dirinya berharap segala kebijakan pemerintah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik di semester II-2015, sehingga nantinya berdampak terhadap penyaluran kredit Bank Jatim.
"Kebijakan ekonomi rentan pada kebijakan politik. Kebijakan moneter pasti berdampak. Kalau moneter sudah terdampar, ekonomi kita maka akan berdampak pada inflasi. Harga barang naik. Barang beredar tidak berimbang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News