"Total produksi kopi robusta secara nasional sebesar 650 ribu ton dan 70 persennya berasal dari Lampung dan wilayah Sumbagsel," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar, seperti dikutip dari Antara, Rabu 30 Agustus 2017.
Ia menyebutkan, dari total produksi 650 ribu ton sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sisanya untuk ekspor. Menurutnya, ekspor biji kopi robusta secara nasional sebanyak 350 hingga 400 ribu ton dan dari total ekspor itu Lampung menyumbang sekitar 170 ribu ton biji kopi robusta untuk di ekspor.
Produksi kopi yang cukup besar itu, lanjutnya, membuat Lampung menjadi daerah yang sangat strategis dan dahulu pada sekitar 1980-an negara lain banyak belajar di Provinsi Lampung mengenai budidaya kopi robusta.
Irfan menjelaskan, Provinsi Lampung ada sekitar 163 ribu hektare lahan perkebunan kopi dengan 230 ribu kepala keluarga yang hidup dalam perkopian, sehingga membuat Lampung menjadi barometer yang sangat strategis untuk perkopian di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat pengekspor kopi dunia di bawah Brazil, Vietnam dan Kolombia, hal itu lebih disebabkan masih kurangnya pelatihan intensif kepada para petani, belum adanya intensifikasi lahan yang baru dan para key player belum banyak membantu para petani.
"Sebelumnya Indonesia peringkat ketiga dunia. Kami mohon dukungan pemerintah daerah juga, karena di Indonesia ini produksi kopi lebih kurang 650 ribu ton, 400 ribu tonnya diproduksi di Lampung dan wilayah Sumbagsel ini menjadikan Lampung menjadi daerah yang strategis bagi perkopian nasional," tutup Irfan Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News