Sebelum itu, sejumlah visi-misi telah diusung Wimboh jika dirinya terpilih. Salah satu yang akan dilakukannya adalah memperkuat upaya OJK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan untuk menuju pembangunan berkeadilan.
Menurut dia, stabilitas harus mempertimbangkan bagaimana sinergi atau bisa memberikan rangsangan pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Untuk itu, dirinya akan memperkuat sinergi dengan lembaga lain agar upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dapat terwujud.
"Perlu sinergi kebijakan antara OJK dengan lembaga lainnya termasuk pemerintah. Terutama kebijakan yang menyangkut fiskal dan moneter serta sektor riil yang akan dikeluarkan," jelas dia.
Selain itu, Wimboh menginginkan jika OJK bisa mendorong industri keuangan berperan terhadap perekonomian nasional. Khususnya, kata dia, dengan membangun ekonomi daerah pinggiran sebagaimana Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita sudah identifikasi target pembangunan dan arah kebijakan. Bagaimana menstimulasi pertumbuhan ekonomi di sana sehingga pembangunan berkesinambungan, dan terjaga," ujarnya.
Peran industri keuangan, lanjut Wimboh, tak hanya dalam mendukung pembiayaan infrastruktur saja. Tetpi diharapkan adanya peran yang lebih baik dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Lebih lanjut, dirinya berharap agar akses keuangan di daerah pinggiran tetap dijalankan. Salah satunya adalah melalui Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang menjadi jembatan untuk mengedukasi masyarakat di daerah.
"Ada regulasi tentang agen sehingga agen bisa jadi betul-betul, tidak sembarangan. Bagaimana agen bisa sinergi dengan lembaga keuangan lain termasuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Di daerah-daerah pinggiran itu perlu edukasi," kata Wimboh.
Sementara untuk industi keuangan lainnya, Wimboh akan mengembangkan berbagai instrumen agar menarik minat investor. Apalagi industri pasar modal di Indonesia masih memiliki peluang untuk dikembangkan.
Wimboh juga menginginkan adanya kemudahan pelayanan OJK dengan memanfaatkan Informasi Teknologi (IT). Dari sisi internal, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada juga perlu dikembangkan agar kinerjanya menjadi semakin baik.
"Dengan menggunakan IT, selain perizinan menjadi lebih ringkas juga dari segi transparansi dan gonvernance bisa lebih baik. Dalam transformasi itu, dibutuhkan kemampuan SDM mumpuni yang bisa ditingkatkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News