Pemantauan itu, menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dilakukan sebagai antisipasi menjelang bulan puasa dan Lebaran 2017.
"Dari hasil pantauan sebulan terakhir, tercatat harga barang kebutuhan pokok cenderung stabil turun, terutama untuk cabai rawit merah, cabai merah besar, dan cabai merah keriting, yang masing-masing turun 13,85 persen, 13,88 persen, dan 10,54 persen," ungkap Enggar seusai rapat bersama pemerintah daerah di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
Pemerintah, tambah Enggar, juga menugasi pemerintah daerah untuk ikut melakukan hal yang sama secara intensif pada 14 hari sebelum bulan puasa sampai dengan dua hari setelah Lebaran.
"Terakhir, kami juga akan menindak tegas para pelaku usaha yang menimbun barang dan melakukan spekulasi harga," tandas Enggar.
Untuk menjaga kenyamanan pasar bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok, masih kata Enggar, pemerintah juga akan terus melakukan revitalisasi pasar. Ia berharap tidak ada lagi lapak-lapak dagang yang terletak di depan pasar.
Target pemerintah pada 2017 ialah merevitalisasi dan membangun 1.000 pasar rakyat dari total 4.000 pasar yang perlu diperbaiki hingga 2018. Meski begitu, Enggar mengakui tidak mungkin revitalisasi dilakukan secara serentak.
Beberapa waktu sebelumnya, anggota Komisi VI DPR Eka Sastra meminta pemerintah membenahi kebijakan harga sejumlah komoditas pangan yang selama ini dinilai kerap tergerus oleh mekanisme liberalisasi perdagangan.
Menurut dia, salah satu kebijakan pangan yang harus dibenahi ialah tata niaga yang mengontrol harga di hulu tapi malah melepas harga di hilir. Eka juga menyoroti struktur pasar yang masih dikuasai praktik oligopoli sehingga dibutuhkan peran yang lebih besar dari negara. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News