Kondisi tersebut membuat KKP optimistis menatap proyeksi ekspor hasil perikanan untuk tahun depan, utamanya udang. Bahkan KKP bakal terus berupaya mendongkrak peningkatan ekspor udang nasional dalam dua hingga tiga tahun mendatang.
"Target kami bisa meningkatkan ekspor udang agar nilainya bisa mencapai USD2,8 miliar untuk dua atau tiga tahun ke depan," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.
Rifky bilang, untuk mencapai target ekspor udang sebesar USD2,8 miliar dibutuhkan tambahan volume ekspor udang sebanyak 100 ribu ton. Untuk itu, PDSPKP bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP untuk bisa meningkatkan produksi udang budidaya dalam negeri.
"Selama ini produksi udang budidaya merupakan penyumbang terbesar ekspor udang nasional yang mencapai 80 persen. Sisanya dari perikanan tangkap," imbuhnya.
Selain menggenjot produksi udang, lanjut Rifky, KKP juga menggenjot produksi tuna, cakalang dan tongkol, serta rumput laut. Dari sisi pangsa pasar, Amerika Serikat (AS) masih menjadi pasar tujuan ekspor udang terbesar Indonesia. Di AS, ekspor udang dari Indonesia merupakan terbesar kedua setelah India.
Selain AS, Eropa juga masuk dalam pangsa pasar udang Indonesia. Di Benua Biru tersebut, Indonesia berada di urutan ke-16 pengekspor udang dengan nilai USD84 juta. Jumlah ini masih kecil, sebab tahun lalu nilai pasar ekspor udang Uni Eropa mencapai USD6 miliar.
"Selain AS, Eropa sangat besar peluangnya. Makanya harus kita garap maksimal mulai tahun depan," tegas Rifky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News