"Jadi untuk para nasabah kalau mengambil di jaringan ATM Bersama dan Prima tidak usah khawatir kena biaya," ujar Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahaju di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2019.
Daniel mengatakan perusahaan memiliki banyak visi dan misi ke depan, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur. Dia bilang Bank Ina tengah menjalani uji coba dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk mendapatkan izin menerbitkan internet banking.
Selain itu, ke depan Bank Ina juga berencana mengembangkan digital onboarding sehingga proses pembukaan rekening tabungan dapat dilakukan secara digital.
"Untuk ini kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil), sehingga Bank Ina tidak hanya membesarkan aset secara gigantis, tetapi melihat digitalisasi sebagai hal yang penting," paparnya.
Daniel melanjutkan bahwa Bank Ina juga memperluas kerja sama dengan financial technology (fintech) untuk meningkatkan transaksi.
"Kami ada kerja sama dengan perusahan fintech, mereka sudah punya merchant itu sekitar 600-an ribu. Kartu bank Ina nanti bisa dipakai untuk merchant-merchant itu," imbuhnya.
Dalam lima tahun ke depan, Daniel berharap peningkatan penyaluran kredit ke pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terealisasi. Sebagai gambaran pada 2018, penyaluran kredit UKM menempati pori 16,17 persen atau sebesar Rp282 miliar.
"Ke depan kami akan menambah secara gradual dari tahun ke tahun. Karena ketentuan OJK 2018 kami harus (beri pembiayaan UKM) 20 persen, tapi kami masih di bawah. Ini karena kami sedang mempersiapkan platform bisnis model untuk microfinancing yang bekerja sama dengan Indogrosir," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News