Pengiriman dan penukaran uang baru dengan uang lusuh ini secara resmi dilepas pejabat BI pusat dan TNI AL di Pelabuhan Batuampar, Batam. Misi pelepasan Kas keliling BI ke pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal di Kepri ini menggunakan KRI Lepu 861.
"KRI Lepu akan menyinggahi beberapa pulau di Kepri. Dengan modal sekitar Rp4,5 miliar, kami rasa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan, yakni pulau-pulau terluar NKRI," ujar Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Luctor Tapiheru, di Pelabuhan Batuampar, Batam, Rabu, 27 Maret 2019.
Luctor mengatakan mata uang rupiah yang beredar di enam pulau tersebut sudah saatnya ditarik dan diganti dengan yang baru. Dengan demikian, kata Luctor, akan menambah keyakinan masyarakat saat bertransaksi.
"Jika dengan uang lusuh, kadang masyarakat tidak bisa mengenali lagi uang tersebut. Sehingga terkadang kurang yakin untuk bertransaksi," ujarnya, seraya menambahkan apalagi di wilayah perbatasan kehadiran mata uang rupiah yang baru sangat dinantikan masyarakat.
Peran TNI AL, masih kata Luctor, sangat membantu BI untuk mendistribusikan mata uang rupiah ke pulau 3T. Karena BI tidak mampu menjangkau semua wilayah NKRI, terutama wilayah terpecil dan terluar yang masih sulit dijangkau dengan transportasi umum.
"Kami memiliki sekitar 42 kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Belum semuanya mampu menjangkau wilayah NKRI. Adanya armada TNI AL sangat membantu kami dalam kegiatan kas keliling BI ini," ujarnya.
Di 2019, BI akan mendatangi ratusan pulau 3T di Indonesia untuk 15 kegiatan kas keliling. "Setiap ekspedisi kas keliling, BI menyiapkan modal antara Rp4,5 hingga Rp5 miliar," ujarnya.
Wakil Asisten Kepala Operasional Mabes TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) TNI Yusup mengatakan program Bank Indonesia ini sejalan dengan program TNI AL. Dalam Undang-Undang, kata Laksma Yusup, salah satu tugas TNI AL adalah pemberdayaan wilayah pertahanan.
"Jadi, program-program yang ada pada BI atau kementerian/lembaga, kami wajib membantu. Terutama untuk wilayah yang tak terjangkau transportasi lain. Nah pulau-pulau 3T ini kan tidak semuanya memiliki bandara, dan satu-satunya adalah menggunakan kapal milik TNI AL," ujar Yusup.
Dikatakan Yusup, ekspedisi kas keliling BI ini sudah berjalan selama delapan tahun. Pada 2018 lalu, kegiatan ini telah dilaksanakan di 85 pulau di Indonesia, di antaranya di Jatim, NTB, Maluku, Papua Barat, Kalbar, Bangka Belitung, NTT, Kepri, dan wilayah lainnya di Indonesia.
"Pada 2019 ini, ada sekitar 116 pulau yang akan dijangkau oleh TNI AL dalam program pelepasan kas keliling BI. Di tahun ini, program yang sama juga dilakukan di NTB dan di wilayah Jawa Timur. Beberapa pulau di dua wilayah ini juga didatangi kapal-kapal TNI AL," ujarnya.
Yusup berpesan kepada tim ekspedisi kas keliling, terutama personel KRI Lepu agar tetap memperhatikan faktor cuaca yang cukup dinamis. Ia juga berpesan agar Komandan KRI Lepu membuat perencanaaan atau mencari tempat berlindung jika kapal tidak memungkinkan diberangkatkan apabila cuaca kurang mendukung.
"Tetap memperhatikan keamanan dan tetap mematuhi aturan serta SOP dalam pelayaran. Misi ini dimulai hari ini dan akan berakhir pada 2 April 2019," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News