Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menjelaskan aplikasi sudah diujicoba di sepuluh titik yang mewakili daerah masing-masing, termasuk di wilayah dengan jaringan internet kurang baik. "Kami harus lakukan ini karena tidak mau nasabah kami tertinggal," kata dia, usai mengisi diskusi di Setiabudi One, Selasa, 26 Ffebruari 2019.
Adapun laporan dari para pendamping akan digunakan sebagai indikator untuk menggali potensi nasabah lebih baik lagi.
Pada kesempatan yang sama, Arief mengatakan, di 2018 menjadi tahun terbaik dalam sejarah kinerja PNM dengan pertumbuhan kredit 136,4 persen, outstanding pembiayaan meningkat 79,1 persen, dan Number of Account (NoA) atau jumlah nasabah menanjak hingga 114,40 persen.
Pada tahun ini PNM memproyeksikan penyaluran kredit sebesar sebesar Rp15,4 triliun yang dibagi sebesar Rp10,4 triliun pada program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Rp4 triliun pada program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
Terbukanya akses permodalan bagi UKM, kata Arief, bakal berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja. Adapun PNM menargetkan total nasabahnya mencapai 4,37 juta pada tahun ini. Sementara tahun lalu, PNM mencatatkan total nasabahnya sebanyak 4,05 juta.
"Kalau setiap nasabah kita punya minimal dua atau tiga karyawan saja, kita sudah menyediakan sedikitnya 8,5 juta lapangan kerja."
Untuk memperluas jaringan nasabah PNM juga berniat melakukan ekspansi yang pada tahun ini ditargetkan di Provinsi Bali, Kalimantan Tengah, dan Bangka Belitung.
"Kalau kita survei Bali Timur dan Utara masih ada keluarga prasejahtera. Persis di bawah kaki Gunung Agung. Memang ukuran mereka tidak miskin, tetapi rentan. Jika terjadi sesuatu mereka bisa jatuh," urai dia.
Saat ini PNM memiliki 2.547 kantor layanan yang terdiri dari 63 kantor cabang, 624 kantor layanan ULaMM, dan 1.770 kantor cabang Mekaar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id