Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat kenaikan harga beberapa komoditas inti menyebabkan inflasi Januari sebesar 0,39 persen. Inflasi awal tahun ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan Januari 2019 yang tercatat sebesar 0,32 persen.
"Kalau kita lihat kan Januari terutama dengan adanya (musim) hujan dan logistik ini akan mempengaruhi," kata dia ditemui di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 3 Februari 2020.
Meski mengalami peningkatan, Sri Mulyani tetap optimistis laju inflasi untuk tahun ini tetap bisa terkendali. Pemerintah menetapkan target inflasi pada 2020 sebesar 3,1 persen.
"Jadi kita lihat keseluruhannya tetap optimis untuk ke depannya," ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, Sri Mulyani mengaku tak khawatir jika kenaikan rokok bakal mengerek inflasi pada tahun ini. Walaupun BPS menyebut harga rokok kretek putih dan rokok kretek termasuk sebagai komoditas yang memiliki andil terbesar pada inflasi Januari.
"Enggak apa-apa seperti biasa aja itu kan hanya seasonal saja," pungkas dia.
Pada Januari 2020, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,62 persen. Selain rokok, komoditas cabai merah, cabai rawit, ikan, minyak, beras juga memiliki andil besar terhadap inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News