Mengutip laman resmi BI, Rabu 1 Juni, berdasarkan komponennya, melambatnya M2 berasal dari komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham. Uang kuasi tercatat sebesar Rp3.478,6 triliun pada April 2016 atau tumbuh 5,3 persen (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebanyak 6,3 persen (yoy).

Uang beredar sampai April 2016 (Sumber: Bank Indonesia)
Perlambatan tersebut terutama terjadi pada simpanan dalam valuta asing. Giro dan simpanan berjangka valas terkontraksi lebih dalam dari negatif 0,1 persen (yoy) dan negatif 14,1 persen (yoy) pada Maret 2016 menjadi negatif 7,5 persen (yoy) dan negatif 15,7 persen (yoy) pada April 2016.

Uang beredar sampai April 2016 (Sumber: Bank Indonesia)
Selain itu, tabungan valas mengalami pertumbuhan yang terbilang melambat dari 19 persen (yoy) pada Maret 2016 menjadi 15,6 persen (yoy) pada April 2016. Adapun penurunan simpanan berdenominasi valas tersebut terkompensasi oleh kenaikan pertumbuhan giro dan tabungan berdenominasi rupiah.

Sumber: Bank Indonesia
Sementara itu, simpanan berjangka rupiah mengalami pertumbuhan sebanyak 5,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebanyak 5,5 persen (yoy). Perlambatan tersebut ditenggarai karena adanya pengalihan DPK ooleh LKNB terkait peraturan OJK No 1/POJK05/2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News