BRIsat akan menghubungkan pedagang antar-pulau. (Foto:Doc.BRI)
BRIsat akan menghubungkan pedagang antar-pulau. (Foto:Doc.BRI)

BRIsat Mendorong Ekonomi Digital Indonesia

M Studio • 18 Juni 2016 07:00
medcom.id, Jakarta: Awal tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeliling Amerika Serikat (AS) untuk belajar mengenai ekosistem digital dan mengembangkan pembangunan ekonomi digital dan kreatif. Pembangunan ekonomi digital menjadi hal penting untuk meningkatkan lalu lintas perdagangan. Dengan ekonomi digital, sebuah toko di pelosok desa bisa berjualan hingga ke pusat metropolitan. Begitu juga sebaliknya.
 
Agar berjalan dengan baik, ekonomi digital membutuhkan sejumlah syarat, salah satunya sarana penunjang komunikasi yang mumpuni. Bank Rakyat Indonesia (BRI) sepenuhnya menyadari hal itu ketika memutuskan untuk meluncurkan satelit sendiri yang mereka sebut BRIsat.
 
BRIsat merupakan satelit milik perbankan pertama yang hadir untuk memudahkan, melayani dan memperkuat perekonomian Indonesia. BRIsat memungkinkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya menjadi  dikenal pasar nasional, atau bahkan internasional.
 
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam mengatakan, BRIsat akan menghubungkan pedagang antar-pulau. Dia berharap, pedagang akan saling terhubung dengan teras digital yang dimiliki BRI.

"Melalui teras digital, pelaku pasar yang ada di Kalimantan dan di Sumatera bisa melihat harga pangan dan bertransaksi," ujar dia.
 
UMKM selama ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan kontribusi sebanyak 60 persen. BRI selama ini menyasar segmen UMKM;  72 persen dari total kredit perseroan disalurkan untuk UMKM.
 
BRIsat Mendorong Ekonomi Digital Indonesia
 
Asmawi menjelaskan, BRIsat memang bukan investasi yang mendatangkan ratusan tenaga kerja terdidik. Meski demikian, keberadaanya akan dapat dinikmati, minimal 54 juta nasabah BRI saat ini.
 
"Kepada nasabah pun bukan untuk dinikmati dengan cara membayar, bahkan mengurangi cost," ujar Syam.
 
Project Director BRISat Hexana Tri Sasongko optimistis, pihaknya akan mampu menambah nasabah melalui BRIsat. Penambahan nasabah bisa meningkatkan penetrasi digital banking melalui jaringan Brilink serta Teras BRI.
 
Selain itu, BRIsat bisa meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.  Berdasarkan data McKinsey Asia Personal Financial Services, Penetrasi Digital Perbankan Indonesia pada 2014 mencapai 36 persen dari total penduduk. Kondisi ini masih di bawah Singapura yang mencapai 94 persen, Vietnam 44 persen, dan Malaysia mencapai 41 persen.
 
Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, peluncuran BRIsat akan memudahkan nasabah dalam menggunakan produk BRI ketika bepergian. Dia berharap, nasabah perbankan yang berada di luar negeri, akan lebih mudah mengakses semua layanan yang dimiliki BRI, apalagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) banyak yang bekerja di Korea, Malaysia, dan Hong Kong.
 
"Nantinya mereka bisa membeli tiket dengan mudah melalui internet dan mobile banking juga," ujar Sis. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan