Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hilman Tisnawan mengatakan kelompok pangan mengalami penurunan harga karena adanya panen raya di beberapa lokasi.
"Pangan yang turun adalah bawang merah (turun 8,55 persen), daging ayam ras (-24,52 persen), telur ayam ras (-4,77 persen), cabai rawit (-8,46 persen), dan cabai merah (-5,99 persen)," kata Hilman melalui keterangan resminya, di Yogyakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
Deflasi juga terjadi karena adanya panen raya cabai yang terjadi di beberapa sentra produksi. Selain itu, para petani bawang merah di Bantul dan Kulonprogo turut mengalami panen raya. Sehingga harga bawang terkerek turun.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga komoditas bawang merah di tingkat pengecer mencapai Rp18.300 per kilogram (kg) dan dalam tren yang terus menurun. Sebelumnya harga cabai dan bawang merah yang tinggi menyebabkan inflasi pada bulan bulan lalu.
"Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY akan terus berupaya mengimbau Bulog maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menyerap bawang merah dari petani, agar panen raya tidak menyebabkan harga turun terlalu dalam," tutur Tisnawan.
Dengan terkendalinya inflasi hingga akhir triwulan III-2019, pihaknya memprediksi tingkat inflasi DIY di akhir 2019 masih akan berada pada rentang 2,9-3,3 persen (year on year).
"Perkiraan inflasi akhir tahun masih di bawah batas inflasi yang kami targetkan. Target kami jangan sampai inflasi akhir tahun melebihi 3,5 persen," pungkasnya.
Ke depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY bersama TPID DIY akan berkoordinasi dan bersinergi melakukan berbagai program inovasi pengendalian inflasi agar capaian inflasi selalu berada pada sasaran yang ditetapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News