Mengutip laman resmi BI, Senin 1 Februari, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari melambatnya pertumbuhan uang kuasi. Namun demikian, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut tertahan oleh pertumbuhan M1 yang mengalami peningkatan pada Desember 2015.
Posisi uang kuasi pada akhir Desember 2015 tercatat sebesar Rp3.478,1 triliun tumbuh melambat dari 9,3 persen (yoy) pada November 2015 menjadi 8,4 persen (yoy) pada Desember 2015. Perlambatan tersebut didorong oleh melambatnya pertumbuhan simpanan berjangka valas dan rupiah, tabungan valas dan giro valas.
Disisi lain, posisi M1 pada akhir Desember 2015 tercatat sebesar Rp1.055,3 triliun atau tumbuh meningkat menjadi 12,0 persen (yoy) dibanding bulan sebelumnya (10,0 persen secara yoy). Peningkatan tersebut ditopang oleh peningkatan pertumbuhan uang kartal sebagai respons dari tingginya permintaan uang kartal masyarakat pada akhir tahun terkait libur natal dan tahun baru.
Sementara itu, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh stabil sebesar 8,0 persen (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro dan tabungan yang secara keseluruhan meningkat, meski pertumbuhan simpanan berjangka melambat.
Hal ini mengindikasikan terjadinya pergeseran dana simpanan masyarakat di perbankan dari yang sifatnya jangka menengah panjang kepada simpanan jangka pendek, di tengah kecenderungan kenaikan suku bunga simpanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
