Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan pihaknya masih membutuhkan koordinasi lanjutan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggodok jumlah kebutuhan karet dalam negeri. Salah satu yang sudah disepakati adalah pengolahan karet yang dicampur aspal.
"Sementara dihitung dan akan disiapkan juga ketika karet itu dari petani bisa diolah dan dicampur dengan aspal. Ini membutuhkaan waktu. Paling tidak komitmen untuk pembangunan aspal menggunaakan karet sudah disepakati," ujar Saleh usai Rapat Koordinasi Peningkatan Karet Dalam Negeri di Kantor Kementerian PUPR, Jalan Pattimura No 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Namun demikian, pengolahan campuran karet dengan aspal membutuhkan industri baru yang investasinya sendiri diakuinya tidak terlalu mahal. Pemerintah akan mengawali pembangunan industri ini untuk menggenjot serapan karet dalam negeri.
"Langkah awal dari kementerian, terus nanti baru diajak swasta (bangun industri pencampuran karet dan aspal). Aspal yang berkaret ini nantinya ada serapan dari karet petani," ungkap dia.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Menran) Andy Amran Sulaiman siap menyediakan karet untuk campuran pengolahan aspal. Ekspor sebanyak 2,6 juta ton dari produksi 3,2 juta ton harus dikurangi agar harga karet global tak terus melorot.
"Kita carikan solusi dulu karena kita mau menyerap (karet) ke dalam negeri. Tapi ini sementara kita kaji, semoga 1-2 hari ini ada kesimpulan. Nanti kita lihat, semoga serapannya naik," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News