Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar, menyatakan bahwa pengentasan kemiskinan saat ini memasuki periode krusial. Karena penduduk miskin banyak berada di desa-desa tertinggal, wilayah terpencil yang sulit terjangkau, wilayah perbatasan, wilayah pedalaman.
"Untuk itu, dilakukan terobosan Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi kongkrit masalah kemiskinan di desa,” ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2015).
Ia menjelaskan, program utama PKKPM adalah pengembangan usaha/kerja keluarga (PUKK) yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, penyediaan infrastruktur ekonomi (PIE) untuk pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi.
Kini kedua program itu sedang dalam tahap uji coba penuh. Artinya lokasi program tersebut mendapat dana bantuan langsung untuk kegiatan PUKK dan PIE. "Masing-masing kecamatan mendapatkan dana Rp1,5 miliar untuk kegiatan PUKK dan Rp1,5 miliar untuk PIE,” kata Marwan.
Pada tahun ini program PKKPM telah dilaksanakan di berbagai pelosok tanah air. Meliputi tidak kurang dari 183 kecamatan di 114 kabupaten pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada peringkat Indeks Kemiskinan Wilayah (IKW).
Mekanisme untuk memperoleh program PUKK dan PIE, sifatnya bottom up. Menurut Marwan, usulan pengajuan datang dari masyarakat yang bersangkutan. Karena, masyarakat yang paling mengetahui kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan secara berkelanjutan. “Jadi, mereka sendiri yang mengajukan program atau kegiatan apa saja yang akan mereka laksanakan untuk kita biayai” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Johozua Markus Yoltuwu menyatakan optimistis, program PKKPM memberikan hasil nyata bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
“Melihat manfaat nyata dan dampak positifnya, saya yakin program PKKPM ini memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi desa hingga 2 persen,” kata Johozua.
Selain itu, ia melanjutkan, program ini juga mampu mengatasi pengangguran dengan memberikan pekerjaan minimal 500 ribu orang. "Sehingga berdampak mengurangi angka kemiskinan di desa hingga dua juta orang, dan jumlah rumah tangga yang berhasil ditingkatkan daya beli dan kesejahteraannya saya perkirakan tidak kurang dari 500 KK,” kata Johozua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News