"Saya ingin buka dalam dialog kekeluargaan, industri tekstil pernah mengalami masa jaya. Trilogi pembangunan jaman Orde Baru sandang, pangan, dan papan betapa jadi prioritas," ucap Enggar dalam sambutannya di Hotel Four Point Seraton, Bandung, Jumat, 14 September 2018.
Enggar meminta pelaku usaha TPT yang tergabung dalan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) bersatu mengembalikan kinerja produksi nasional. Produk TPT nasional perlu menjadi penyumbang devisa dengan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor ke mancanegara.
"Industri tekstil jadi industri sunset karena tidak ada pertumbuhan dan kita ketergantungan pada impor yang tinggi. Orang kini dininabobokan dengan impor, kemudian para importir itu menyatakan kualitas lebih baik dengan harga yang lebih murah," paparnya.
Enggar meyakini, industri TPT nasional tak akan pernah kehilangan peminat terutama di pasar dunia. Ia juga menyakini kehadiran asosiasi yang kini menaungi para pengusaha TPT kemudian bisa terus melakukan pengembangan produk skala ekspor.
"Sekarang saya senang dengan pertumbuhan dan perkembangan yang ada dan asosiasi yang itu benar-benar akan kami jadikan mitra pemerintah untuk kita dengar semua persoalan dan kita diskusikan," ungkapnya.
Ia menegaskan pemerintah bakal memberikan pengawalan khusus agar industri tekstil nasional terus berkembang. Tak hanya itu, para pelaku usaha juga diminta memenuhi seluruh aturan termasuk menjaga lingkungan agar bisa diterima dengan baik di pasar dunia.
"Bagaimana ada road map skala kecil menyelesaikan masalah nanti akan dibahas dan dibawakan API secara resmi. Kalau tidak (sejalan) saudara akan berhadapan one on one, dan akan mengalami kesulitan, percayalah, asosiasi itu sah di mata hukum," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id