Hal tersebut berdampak pada tingginya harga pakan, daging, hingga telur ayam. Peneliti CIPS Imelda Magdalena Freddy mengatakan pada 2017 harga jagung dalam negeri mencapai Rp7.138 per kilogram (kg), sedangkan harga internasional hanya Rp2.064 per kg.
"Berdampak terhadap kebijakan produk pangan lainya seperti telur dan daging ayam. Diperlukan peninjauan kembali terhadap regulasi yang mendukung pembatasan impor," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018.
Ia melihat, Korea Selatan, Vietnam, dan Meksiko melakukan impor jagung untuk konsumsi domestik yang lebih banyak dibandingkan Indonesia, namun harga jagung negeri tersebut lebih rendah dibandingkan Indonesia.
Seperti Korsel sebesar Rp4.178 per kg, Vietnam Rp3.031 per kg, dan Meksiko Rp3.909 per kg. Selain itu, harga domestik yang murah juga terjadi pada Tiongkok sebesar Rp3.122 per kg dan Thailand Rp3.031 per kg.
"Negara tersebut karena telah mencapai level produksi jagung yang sangat tinggi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tiongkok merupakan negara produsen jagung terbesar kedua di dunia dan mulai melakukan ekspor jagung sejak 2016 dan Thailand salah satu eksportir jagung terbesar di Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id