Pakar Kimia dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Asmo Wahyu menunju kkan perbedaan beras asli dan beras palsu. (Foto: MI/Arya Manggala)
Pakar Kimia dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Asmo Wahyu menunju kkan perbedaan beras asli dan beras palsu. (Foto: MI/Arya Manggala)

Berani Melapor, Indikasikan Peningkatan Kesadaran Konsumen

Ilham wibowo • 24 Mei 2015 20:27
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Konsumen, Ardiansyah Parman, memandang adanya peningkatan kesadaran konsumen tentang haknya untuk dilindungi. Hal ini ditandai dengan keberanian menyampaikan pendapat terkait kasus beredarnya beras plastik.
 
"Masyarakat lebih berani menyampaikan pendapat dan keluhan pada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Ini menandakan bahwa indeks keberdayaan konsumen meningkat," ujar Ardiansyah, dalam dialog Primetime News Metro TV, Minggu (24/5/2015) malam.
 
Akibat laporan masyarakat pelaku usaha menjadi lebih waspada. Ardiansyah mengatakan kewaspadaan pelaku usaha ini terlihat dari usaha mereka dengan melakukan pengecekan ketika mendapatkan pasokan barang.

"Pelaku uasaha menjadi lebih waspada. Mereka melakukan langkah-langkah. Setiap mendapatkan pasokan pasokan beras, mereka melakukan pengecekan," tutur Staf Khusus Menteri Perdagangan ini.
 
Terkait pemberitaan kasus beras plastik, Ardiansyah mengatakan para pedagang kini mengetahui adanya beras palsu. Pasalnya para pedagang dari dulu hanya mengenal beras asli.
 
"Selama ini berpuluh-puluh tahun sebagai pedagang beras hanya mengenal beras asli. Beras palsu mereka enggak ngerti karena tidak pernah ada beras palsu," tutur Ardiyansah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan