"Strategi penguatan industri kecil menengah tersebut terdiri dari beberapa hal," tukas Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah, dalam siaran pers yang dikeluarkan Kemenperin, Rabu (22/4/2015).
Strategi tersebut yakni menumbuhkan wirausaha baru, pembinaan IKM melalui pengembangan produk dan peningkatan kemampuan sentra, serta pemberian bantuan mesin dan peralatan produksi.
"Selain itu, perluasan akses pasar melalui promosi dan pameran, fasilitasi pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, fasilitasi sertifikasi mutu produk dan kemasan, serta fasilitasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)," terang Euis.
Hal ini mengikuti Indonesia yang akan menghadapi pasar bebas ASEAN dalam beberapa bulan ke depan. Perdagangan bebas yang akan berlangsung pada akhir tahun ini dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadikan peluang bagi pelaku usaha dalam negeri untuk berkiprah di kawasan regional.
"Jadi, paradigmanya tidak hanya melihat pebisnis dan produk luar negeri masuk ke Indonesia. Kita mesti berani mengambil perspektif, tantangan ini menjadi kesempatan industri kecil menengah memperluas pasar ke regional," tambah Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin.
Saleh mengungkapkan, optimisme ini mengacu pada kontribusi Industri Kecil Menengah (IKM) sebesar 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan non-migas secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News