Menperin Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Menperin Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

Keniscayaan Revolusi Industri 4.0

13 Desember 2017 10:50
Jakarta: Dunia tengah mengalami revolusi industri keempat (4.0) yang identik dengan penggunaan teknologi internet dan digitalisasi. Indonesia pun tidak akan luput dari tren tersebut.
 
Agar Indonesia kelak tidak sekadar menjadi pasar, produktivitas industri, berikut kapabilitas sumber daya manusianya pun perlu dipacu. Salah satu jurus yang diterapkan Kementerian Perindustrian adalah dengan mendorong industri kecil dan menengah (IKM) memanfaatkan platform digital e-Smart IKM untuk internet marketing. Dengan kolaborasi bersama sejumlah marketplace, seperti Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dan Shopee, akses pasar para pelaku IKM tersebut diyakini dapat meningkat.
 
Dengan memasuki pasar online, permasalahan pemasaran yang sering kali dihadapi pelaku IKM bisa ditekan. Adapun data Asosiasi e-commerce Indonesia (IdeA) menyebutkan, penetrasi internet di Indonesia menjangkau sebanyak 90,5 juta jiwa, dan sekitar 26,3 juta jiwa telah berbelanja secara online.

"Sudah waktunya e-marketplace diisi oleh produk-produk negeri," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seperti dikutip dari keterangan pers Kemenperin, Selasa, 12 Desember 2017.
 
Bahkan, produk-produk IKM Indonesia bukan tidak mungkin menembus pasar ekspor mengingat sebagian marketplace tersebut memiliki jaringan di negeri Jiran.
 
"Program e-Smart IKM juga memberikan jaminan bahwa IKM yang bergabung akan mendapatkan prioritas untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan dari Kemenperin," tutur Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih.
 
Lebih lanjut, Ditjen IKM pun baru saja meluncurkan hotline atau call center-nya pada nomor telepon 1500775. Para pelaku IKM dapat memanfaatkan sarana tersebut untuk memperoleh semua informasi tentang IKM.
 
"Pelaku usaha bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya terhadap program, kebijakan, fasilitasi, dan layanan sebagai salah satu solusi pemecahan terhadap masalah IKM," kata Gati
 
Sebelumnya, dalam acara Outlook Industri 2018, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Indonesia tidak bisa menghindari revolusi industri 4.0. Tumbuhnya kegiatan e-commerce di Tanah Air, disebutnya, sebagai salah satu pertanda revolusi industri yang istilahnya pertama kali dicetuskan Jerman pada 2011 itu.
 
Oleh karena itu, Indonesia harus memastikan kesiapannya. Mulai dari penguatan skill SDM sampai dengan pemilihan industri unggulan yang akan menjadi kekuatan Indonesia di pasar global.
 
"Pemerintah sudah punya langkah di bidang ini (e-commerce) walau untuk mewujudkannya dalam skala besar, bukan main. Rasanya yang paling krusial sekarang adalah SDM-nya yang harus kita tangani," kata Darmin. (Media Indonesia)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan