Adapun hal itu terungkap usai Buana Finance menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam kesempatan itu, diputuskan perombakan jajaran pengurus di mana untuk posisi Direktur Utama akan dijabat oleh Yannuar Alin yang sebelumnya merupakan Direktur Pembiayaan Konsumen.
Sementara posisi komisaris utama akan dijabat oleh Siang Hadi Widjaja menggantikan Tjan Soen Eng yang akan kembali menjabat sebagai komisaris. Keputusan perubahan pengurus ini dikondisikan dengan adanya persetujuan terlebih dahulu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemenuhan persyaratan pengujuan kemampuan dan kepatutan.
Yanuar mengatakan, masing-masing lini bisnis mencatat perumbuhan volume pembiayaan baru. Untuk volume pembiayaan baru di pembiayaan konsumen tercatat sebesar Rp1,23 triliun atau tumbuh 108 persen, jauh lebih cepat dari volume pembiayaan baru sewa guna usaha sebesar Rp1,37 triliun yang tumbuh 9,8 persen.
"Hal ini sejalan dengan strategi untuk memperbesar fokus pada pembiayaan konsumen, khususnya pada pembiayaan mobil bekas," ungkap Yanuar, di Jakarta, Selasa 23 Mei 2017.
Ia menambahkan, kondisi itu menjadi penting guna memperbaiki penyebaran risiko pembiayaan terkait dengn komposisi portofolio pembiayaan yang sebelumnya memiliki konsentrasi signifikan pada pembiayaan sewa guna usaha. Buana Finance terus berupaya agar bisa tumbuh lebih baik di masa mendatang.
"Pertumbuhan volume pembiayaan baru yang ini telah mendorong pertumbuhan total portofolio pembiayaan di 2016 sebanyak 16,8 persen menjadi sebesar Rp3,47 triliun, dibandingkan dengan sebesar Rp2,97 triliun di 2015," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News