Ketua DK-OJK Wimboh Santoso (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ketua DK-OJK Wimboh Santoso (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tata Kelola Perusahaan di Indonesia Masih Tertinggal

Suci Sedya Utami • 20 September 2017 08:01
medcom.id, Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tata kelola perusahaan Indonesia di ASEAN masih tertinggal dari empat negara yakni Thailand, Filipina, Singapura dan Malaysia. Dalam hal ini, perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan tata kelola perusahaan tersebut agar daya saing Indonesia bisa terus meningkat.
 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, hal itu dikarenakan Indonesia hanya menempatkan dua emiten yakni PT Bank Danamon Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai ASEAN'S Top 50 Issuers with the best Good Corporate Governance (GCG) dalam ajang penganugerahan ASEAN Corporate Governance Award 2015 yang diselenggarakan oleh Asean Capital Markets Forum (ACMF) di Manila, Filipina.
 
"Seperti diketahui bersama, Indonesia hanya menempatkan dua emiten," kata Wimboh, ketika ditemui dalam acara annual report award 2016, di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa malam 19 September 2017.

Pencapaian tersebut, kata Wimboh, jauh tertinggal dengan Thailand yang mampu menempatkan 23 emiten, Filipina 11 emiten, Singapura delapan emiten dan Malaysia enam emiten. Oleh karenannya, Wimboh mengarisbawahi pentingnya meningkatkan implementasi GCG.
 
Sebab, lanjutnya, penerapan  GCG menjadi aspek utama untuk membangun fundamental perusahaan yang kokoh. Kinerja keuangan perusahaan tidak akan sustainable bila tidak dilandasi praktik tata kelola yang baik.
 
Dia mengatakan, implementasi tata kelola yang baik juga merupakan salah satu pilar ekonomi pasar yang dapat mendorong tercitanya persaingan yang sehat serta iklim usaha yang kondusif, khususnya melalui prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajiban dan kesetaraan.
 
Selain itu, menurut dia, laporan tahunan yang didukung oleh proses tata kelola yang baik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan investor, meningkatkan likuiditas di pasar domestik yang bisa menyediakan sumber pendanaan jangka panjang yang dibutuhkan untuk proyek-proyek strategis nasional
 
Lebih jauh, dia berharap, agar makin banyak perusahaan yang menerapkan tata kelola yang baik atau GCG dan diakui di dunia internasional. "Besar harapan saya akan banyak lagi emiten-emiten Indonesia yang mampu menembus Top ASEAN Corporate Governance Awards berikutnya," harap Wimboh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan