"Kecerdasan buatan yang saat ini intens dalam sektor ekonomi bisa mendeteksi kualitas tanah dan air," kata Rhenald dalam Focus Group Discussion Fraksi NasDem bertajuk Agri dan Maritim 4.0 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Menurut Rhenald, mengelola lahan kurang subur tidak bisa dilakukan dengan cara lama seperti mengairi tanaman. Harus ada pola baru dengan mengalirkan air langsung ke akar tanaman.
"Airnya dialirkan langsung ke akar dan tidak seperti cara lama yaitu disiram. Langsung dari embung itu ada pipa langsung ke akarnya," jelasnya.
Menurut Rhenald, cara seperti itu sudah diterapkan di Sumba Timur. Ada perkebunan tebu yang tumbuh di tanah karang dengan pengairan dari embung atau waduk buatan.
"Jadi di sana itu tebunya besar-besar dengan tinggi tiga meter. Itu saya sudah membuktikan dan saya lihat langsung," ungkapnya.
FGD Fraksi NasDem menghadirkan sejumlah profesional. Selain Rhenald, Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satrya, dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), Jamhari SP, Ahli Teknologi Artificial Intelijen Binus, Widodo Budiharto, CEO Hara Token, Omron Zuhri, CEO 8Villages.com, Sanny Gaddafi, dan CEO Mushome, Widya Putra juga hadir dalam forum diskusi ini.
Pembicara dari internal NasDem yakni Ketua DPP NasDem bidang Pertanian dan Maritim, Emmy Hafild, anggota Komisi IV DPR Fraksi NasDem, Fadholi, Ketua DPP Partai Nasdem bidang Ekonomi, Rachmat Gobel, dan Ketua DPP NasDem, Syahrul Yasin Limpo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News