Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti beserta tersangka kasus penyelundupan benih lobster di Jakarta. FOTO: MI/Galih Pradipta
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti beserta tersangka kasus penyelundupan benih lobster di Jakarta. FOTO: MI/Galih Pradipta

Tolak Ekspor Benih Lobster, Parlemen Tekankan Konservasi Laut

Antara • 19 Desember 2019 13:03
Banda Aceh: Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dedi Mulyadi menyatakan tidak setuju dengan rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan mengekspor benih lobster. Dalam konteks ini, parlemen lebih menekankan kepada konservasi laut.
 
"Bagi saya menjaga konservasi laut itu sesungguhnya menjaga kesejahteraan nelayan," kata Dedi, seperti dikutip dari Antara, di Banda Aceh, Kamis, 19 Desember 2019.
 
Pernyataan itu disampaikan Dedi dalam kunjungan kerja masa reses pertama sejumlah anggota DPR RI Komisi IV ke Provinsi Aceh. Dia menegaskan menolak rencana pemerintah mengekspor benih lobster. KKP diminta untuk lebih memikirkan jangka panjang terkait benih lobster tersebut.

Menurut dia, seperti mempersiapkan teknologi dalam pengelolaan benih lobster menjadi lobster dewasa. Karena lobster dewasa itu nilai jualnya tinggi. "Saat ini saya menyampaikan saya menolak ekspor benih lobster," tegasnya.
 
Kemudian DPR juga mengharapkan juga agar KKP untuk memikirkan konservasi laut, seperti salah satunya terumbu karang yang menjadi habitat lobster. "Kemudian (kita) menjaga habitatnya, karangnya, pasir lautnya, karena itu adalah rumahnya lobster, itu yang harus kita lakukan," tuturnya.
 
Di samping itu, ia juga meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung, serta kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan dana masuk yang terdeteksi PPATK dari dugaan kejahatan penyeludupan benih lobster.
 
"Kalau PPATK menemukan Rp1 triliun lebih ada dana masuk, yang diindikasikan bahwa itu hasil kejahatan penyeludupan baby lobster maka penyidik Kejaksaan Agung dan kepolisian harus segera menyidik," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan