“Kunjungan ini untuk memastikan bahwa proses realisasi investasi di KEK Mandalika berjalan tanpa hambatan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB serta menyerap tenaga kerja di sini," kata Kepala BKPM Franky Sibarani, saat melakukan kunjungan kerja ke KEK Mandalika, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Potensi tersebut cukup besar karena lebih dari 58 ribu tenaga kerja dapat terserap ketika sudah selesai dibangun. Jumlah tersebut akan bertambah dua sampai tiga kali lipat saat masa konstruksi. Ini dapat mengurangi arus tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, di mana NTB merupakan penyuplai TKI ke luar negeri terbesar setelah Jawa Timur.
Franky menambahkan, dari kunjungan tersebut BKPM dapat memetakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mendorong percepatan realisasi investasi di KEK Mandalika. Menurut Franky, BKPM siap membantu mempromosikan KEK Mandalika di luar negeri, seperti Milan World Expo maupun event promosi di luar negeri lainnya seperti ke Jepang dan Tiongkok.
Franky juga akan mengusulkan kepada menteri pariwisata dan menteri agraria dan tata ruang agar investor asing dimungkinkan memiliki properti dengan jangka waktu 15x2 tahun, dan HGU selama 80 tahun khusus untuk KEK Pariwisata. “Bayangkan jika mereka bisa cepat DP 30-50 persen, dananya bisa dibuat membangun infrastruktur,” tambah Franky.
Franky Sibarani menilai, KEK Mandalika sudah siap. Karena master plan sudah jadi, dan masalah pembebasan tanah sudah hampir selesai, di mana dari total area 1.170 hektare (ha), hanya 135 ha yang belum dibebaskan. Sementara itu, dalam master plan KEK Mandalika disebutkan akan dibangun antara lain 10.000 kamar hotel, 1.600 kamar villa/ kawasan residensial, 100 ha lapangan golf, 40 ha ecopark dan 4,7 ha convention center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News