"Sejak 2012 harga timah terus mengalami penurunan dan akhirnya direspon dengan pengurangan produksi dan eksport timah oleh karena itu penurunan harga timah tersebut menyebabkan angka pertumbuhan ekonomi terus turun," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto dikutip dari Antara, Kamis (22/12/2016).
Ia menambahkan, peran timah dalam struktur prekonomian Babel dalam enam tahun terakhir mengalami penurunan.
"Hal ini terlihat pada perubahan pangsa sektor industri pengolahan secara dominan yakni industri semelter timah yang menurun dari 25,80 persen menjadi 20,08 persen," jelas dia.
Ia menambahkan, pangsa sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami penurunan dari 17 persen pada 2010 menjadi 11,91 persen pada 2016.
"Perubahan tersebut patut kita antisipasi kedepan dengan perencanaan kebijakan yang sistematis, fokus dan konsisten," ujarnya.
Menurutnya Babel memiliki banyak potensi yang belum dikembangkan secara optimal. Keunggulan tersebut antara lain, letak gografis yang strategis, wilayah laut yang lebih luas dari daratan, masih banyaknya pulau tidak berpenghuni, serta hasil perkebunan yang baik seperti lada, kelapa sawit dan karet.
"Sektor perekonomian seperti sektor kelautan, perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata memiliki potensi yang baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id