"Ada beberapa isu strategis yang melatarbelakangi mengapa kawasan industri tepat dikembangkan di provinsi ini (Kaltara)," tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, ditemui dalam acara 'Kaltara Investment Forum 2017' di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu 8 Maret 2017.
Kaltara, ujar Airlangga, masuk ke dalam wilayah Pengembangan Industri di dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dengan rencana pengembangan PLTA sebesar 6600 mw.
Selain itu, daerah itu juga akan digunakan untuk membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning seperti infrastruktur jalan dan jembatan, pelabuhan laut, serta bandara udara. Kawasan Industri Tanah Kuning memiliki luas 10 ribu hektare (ha).
"Kawasan Industri Tanah Kuning telah diusulkan oleh Kementerian Perindustrian dan disetujui menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN)," tegas Airlangga.
Bukan hanya itu, lanjut dia, pengembangan kawasan industri di Kaltara karena adanya potensi alumina dan bauksit. Sebab, kedua potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Indonesia.
"Dengan adanya potensi SDA dan ditunjang pembangunan PLTA 6.600 MW, diharapkan pembangkit itu bisa sediakan listri murah dan kompetitif bagi industri, khususnya industri alumina dan turunannya," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
