Pemecatan Rahmat Satria langsung diaminkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 2 November 2016.
"Dengan adanya pemecatan, kita angkat seorang Direktur dari anak usaha PT Samudera Indonesia yaitu Muhammad Iqbal untuk menjabat di sana dalam menggantikan Satria," ungkap Rini.
Selama ini, kata Rini, BUMN telah melihat talent-talent yang memang sudah ada di tubuh Kementerian BUMN, seperti penunjukan Muhammad Iqbal sebagai Direktur Operasional di Pelindo III. Muhammad Iqbal memiliki pengalaman dan tanggung jawab yang besar di terminal peti kemas saat di Samudera India.
"Karena itu, direksi BUMN menganggap dia mampu menjadi Direktur Operasional. Dia masih muda dan cukup ganteng, dia punya potensi karena pernah ditempatkan di pelayanan Pelni, dan cukup bagus," jelas Rini.
Sehubungan dengan operasi tangkap tangan (OTT) Pungli yang terjadi di ruang kantor Pelindo III (Persero). Kementerian BUMN mengingingatkan agar jajaran BUMN menghindari praktik pungli.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polri dan Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli yang telah menjalankan tugas dengan baik. Berkenaan dengan OTT tersebut, kami tidak mentolerir kegiatan yang melanggar hukum dengan operasional BUMN memberikan pelayanan kepada publik," ucap Rini.
Dengan adanya operasi tangan, maka Menteri BUMN memberhentikan dengan hormat Rahmat Satria dari bangku Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Pelindo III.
"Sehubungan dengan pungli. Sudah ditemukan uang tunai Rp600 juta," jelas Rini.
Berkenaan dengan hal itu, Kementerian BUMN telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: SE-02/MBU/10/2016 tanggal 2 November 2016 tentang Penegakan Citra Badan Usaha Milik Negara Bersih meminta kepada seluruh Komisaris Utama (Komut dan Direktur Utama (Dirut) BUMN untuk menghindari perbuatan tidak terpuji atau kegiatan yang bertentangan hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News