Salah satu keunggulannya lahan rawa memiliki sumber air tersedia/insitu. Dengan sumber air yang tersedia, pemanfaatn lahan rawa menjadi lebih mudah dan murah. Kemudian waktu tanam menyesuaikan naik turunnya tinggi muka air, terutama pada lahan rawa lebak.
"Kelebihannya ada air, kelembapan terjaga dengan baik. Jadi walaupun kemarau tetap tersedia air," ujar Muhammad Syakir saat ditemui di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2015).
Selain itu, lanjut Syakir, lahan rawa dinilai tahan terhadap perubahan iklim khususnya pada saat el nino saat ini. Menurutnya, pada saat musim kemarau, justru luas lahan yang dapat ditanami menjadi lebih luas. "Sehingga dengan lahan rawa lebak dapat dinilai dapat meningkatkan produktivitas padi," katanya.
Kemudian produksi beras yang dihasilkan pada Juli, Agustus, dan September dapat mensubstitusi permintaan pasar. Menurutnya hal ini akibat dari lahan sawah irigasi pada periode yang sama beberapa potensi produksinya menurun.
Lalu keunggulan lainnya, beras yang dihasilkan dari padi rawa berkadar indeks glikemik rendah. Berdasarkan penelitian, beras tersebut sangat baik untuk orang yang berpenyakit diabetes.
"Serta tinggi kandungan Fe dan Selenium yang sangat baik untuk pembentukan sel darah merah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News