"Cabai mulai turun, lumayan turun. Pasokan sudah banyak di pasar Induk Kramat Jati. Jadi tidak perlu ada pasar murah dalam menurunkan harga. Indikator penurunan karena pasokan sudah bertambah, harga pelan-pelan turun," kata Srie, ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Pasokan cabai yang mulai meningkat, diakui Srie, karena didorong panen cabai dari beberapa daerah di akhir Januari hingga Februari 2016. Sedangkan kenaikan harga beras yang tidak sampai dua persen masih dalam batas wajar.
Kenaikan harga beras yang masih wajar, menurutnya, Kemendag pun belum terpikirkan untuk menggelar operasi pasar beras di Januari 2016. Operasi pasar terjadi bila harga beras naik sebesar 10 persen.
Kenaikan harga beras, sambung Srie, memberikan sisi positif bagi Petani. Lantaran petani mendapat keuntungan dari naiknya harga beras.
"Harga sudah di atas harga pokok penjualan. Jadi petani bisa nikmatin, dan kenaikan pun belum ganggu konsumen," terang Srie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News