Dirut Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan dari total impor sebanyak 1,5 ton beras sebanyak 700 ribu ton akan masuk melalui beberapa pelabuhan di Indonesia. Sisanya, 800 ribu ton akan masuk secara bertahap hingga Maret 2016.
"Sampai akhir tahun sekitar 700.000 ton, masuk bertahap sampai Maret 1,5 juta ton," kata Djarot, di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, ditemui usai rapat koordinasi, Senin (7/12/2015) malam.
Dengan datangnya jumlah tersebut, maka stok beras di gudang Bulog hingga akhir tahun mencapai sekitar 1,2 juta ton. Stok ini terdiri dari 650 ribu ton beras komersial dan sekitar 600 ribu ton beras medium.
"Beras komersial stok kita ada 650 ribu ton. Jadi ada 1,3 juta ton. Kemudian sampai akhir Desember kita operasi pasar dan penyaluran lainnya, di akhir tahun ada sekitar 1,2 juta ton," ujar Djarot.
Dirinya meyakinkan, stok beras dalam negeri masih aman untuk kebutuhan dalam negeri. Apalagi kondisi saat ini sudah tak ada lagi el-nino atau kekeringan. Lebih jauh, dari tambahan impor 1,5 juta ton sudah mencukupi, sehingga belum perlu tambahan impor beras. Ia mengungkapkan hingga panen raya pada Maret-April 2016, stok beras Bulog masih aman.
"Kalau perhitungan sementara cukup. Tapi kan dijaga terus. Semoga cukup. Kalau tidak ada kekeringan lagi, hujan berlanjut, sampai panen raya Maret-April 2016 cukup," pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News