Menteri Pertanian Amran Sulaiman  (Foto: MTVN/Nur Azizah)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: MTVN/Nur Azizah)

Saat Blusukan, Mentan Tidak Dikenal Petani Ngawi

Nur Azizah • 02 Maret 2016 17:29
medcom.id, Ngawi: Sudah lebih dari setahun Amran Sulaiman menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI). Namun demikian, masih banyak petani yang belum mengenal pria lulusan Universitas Hasanuddin itu.
 
Amran tak banyak digubris petani desa Pengkol, Ngawi, Jawa Timur (Jatim), saat dirinya blusukan di salah satu lahan pertanian di Desa Pengkol, Rabu (2/3/2016). Pria yang mengenakan kemeja putih itu turun ke sawah menghampiri belasan petani yang sedang memanen padi.
 
Amran pun heran dengan para petani setempat yang masih menggunakan cara tradisional dalam memanen padi. Rupanya, alat mesin pertanian (alsintan) yang diprogramkan Kementerian Pertanian (Kementan) belum sampai ke desa tersebut.

"Ini masih manual Pak? Mau enggak saya kasih mesin pertanian (combine harvester)? Jadi enggak usah pakai arit lagi," kata Amran, kepada kelompok petani Candi Tadi.
 
Belum dijawab, seorang petani bernama Mugi menyahut. Ia bertanya, siapa pria yang tiba-tiba datang dan ingin memberikan alsintan ke kelompok taninya. "Emang Bapak dari mana?" tanya Mugi sembari menunjuk Amran. Pertanyaan dari pria 50 tahun itu pun langsung mengundang gelak tawa Amran. Saat ditanya wartawan, Mugi mengaku tak tahu siapa Amran.
 
"Saya petani juga Pak, sama seperti Bapak," jawab Amran sembari tertawa.
 
Sesaat setelah dibisiki oleh rekannya, petani berbaju oranye itu pun akhirnya mengetahui, pria dihadapannya adalah seorang Menteri Pertanian. Dalam kunjungan singkatnya itu, Amran mengatakan akan memberikan sejumlah alsintan kepada petani di Desa Pengkol, Ngawi.
 
Amran mengklaim dengan menggunakan alsintan biaya produksi pertanian mengalami penurunan sebesar 40 persen. Selain menghemat biaya produksi sekitar Rp70 triliun, penggunaan alat modern juga bisa meningkatkan hasil tani hingga 10 ton.
 
Pria kelahiran Bone itu mengatakan, Kementan telah meningkatkan pemberian alsintan pada petani seluruh Indonesia. Di 2014, pemerintah memberikan sebanyak empat ribu unit alsintan, 2015 sebanyak 80 ribu unit, dan pada 2016 petani se-Indonesia dijanjikan alsintan sebanyak 100 ribu unit.
 
"Saya berharap seluruh alsintan yang sudah dibagikan dapat segera dimanfaatkan petani dan bisa meningkatkan produktivitas lahan usaha mereka," ungkap Amran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan