Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menjelaskan untuk komposisi dana mayoritasnya atau 52,05 persen merupakan dana murah atau low cost fund dengan total Rp42,90 triliun dan sisanya adalah dana mahal. Sedangkan NPF nett membaik dari 3,23 persen turun menjadi 2,75 persen. Sementara NPF gross turun dari 4,85 persen menjadi 3,97 persen.
"Dengan perolehan DPK tersebut aset Mandiri Syariah per kuartal II-2018 menjadi Rp92,81 triliun atau meningkat 13,32 persen dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp81,90 triliun," kata Toni EB Subari, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima Medcom, di Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Kapasitas bisnis Mandiri Syariah juga terus meningkat, lanjut Toni, yang terlihat dari beberapa pencapaian milestone di kuartal II-2018, antara lain penambahan rekening DPK mencapai 475 ribu menjadi 7,56 juta rekening dengan jumlah transaksi melalui jaringan elektronik mencapai 63,92 juta transaksi.
"Kami bersyukur atas semua pencapaian ini dan berterima kasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah," kata Toni EB Subari.
Adapun penyaluran pembiayaan Mandiri Syariah per kuartal II-2018 tumbuh sebesar 7,43 persen menjadi Rp62,37 triliun dibandingkan dengan kuartal II-2017 yang sebesar Rp58,06 triliun. Segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 27,44 persen (yoy) menjadi Rp23,79 triliun.
Saat ini Mandiri Syariah telah melayani pembiayaan kepemilikan rumah, mobil dan juga pembiayaan untuk pegawai dan pensiun. "Kami juga bersyukur memiliki induk perusahaan yang memungkinkan kami untuk bersinergi termasuk di dalam pembiayaan korporasi dalam bentuk club-deal dan sindikasi, jaringan ATM sampai dengan layanan syariah bank," pungkas Toni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id