"Saya cek dengan wali kota, wali kota membantah tidak ada cerita itu," kata Susi, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (18/6/2015) malam.
Kendati demikian, bila hal itu memang terjadi, menurutnya penjualan kapal-kapal dalam jumlah besar tersebut bisa jadi bukan disebabkan oleh kebijakan pelarangan transhipment. Melainkan kesengajaan untuk mengaktifkan kembali illegal fishing namun dengan cara berbeda.
"Saya ada indikasi dan mencurigai bahwa bentuk illegal fishing yang ada di Indoneisa ini akan berubah bentuk dengan membeli kapal-kapal nelayan tradisional yang ada," ungkap dia.
Sebelumnya, dia menjelaskan dugaan ini muncul akibat dari tudingan anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan yang mengkritik kebijakan transhipment ini menyebabkan nelayan menganggur bahkan beralih jadi penjual togel.
"Di DPR muncul berita Pekalongan ada 700 kapal yang ternyata dijual 500, besar-besaran beberapa bulan terakhir karena tidak bisa jalan, alasannya. Kedua, menyebabkan pengangguran begitu banyak di Pekaloangan, mereka akhirnya jualan togel," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id