"Industri besi dan baja adalah sebuah industri yang vital sifatnya untuk mendukung proses perkembangan dan dan pembangunan suatu negara, khususnya dalam kaitannya terhadap industrialisasi. Diharapkan pembanguan kedua pabrik ini dapat memberikan kestabilan bagi pembangunan Indonesia kedepannya," ungkap Executive officer Overseas Business Development (ASEAN,India, etc) Nippon Steel and Sumitomo Metal Corporation, Kazuhiro Egawa, usai menemui menteri Perindustrian Saleh Husin, seperti dikutip Minggu (22/3/2015).
Total dana investasi yang dikucurkan mencapai USD500 juta yang dibagi untuk dua perusahaan patungan dengan PT Krakatau Steel, dimana PT Krakatau Nippon Steel Sumikin yang memproduksi lembaran baja untuk otomotif dengan investasi senilai USD300 juta dan juga PT Krakatau Osaka Steel yang memproduksi baja konstruksi dengan nilai investasi senilai USD200 juta. Kedua pabrik baja tersebut akan dibangun di wilayah Cilegon yang akan menyerap hingga 500 orang tenaga kerja dari generasi muda Indonesia.
"Kami akan memproduksi produk kami dengan memanfaatkan teknologi terkini dan tercanggih di Indonesia. Kami sangat berharap bisa mengekspor berbagai produk baja, misalnya seperti otomotif atau produk-produk lainnya yang pada akhirnya dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan di Indonesia," ujar Egawa.
Dengan luas area hingga 40 hektar kedua pabrik baja tersebut akan memiliki kapastitas produksi hingga 500 ribu ton untuk setiap pabriknya. Groundbreaking kedua pabrik tersebut akan dilakukan pada tahun ini, yakni pada bulan Mei untuk PT krakatau Osaka Steel dan bulan Juli untuk PT Krakatau Nippon steel sumikin.
Egawa memperkirakan PT krakatau Osaka Steel sudah dapat berproduksi pada 2016 dan untuk PT Krakatau Nippon Steel Sumikin sendiri baru akan mulai berproduksi pada 2017 nanti. Bahan baku untuk kedua pabrik baja itu sendiri akan disuplai dari PT Krakatau Steel yang juga berada di Cilegon.
"Kami memilih Indonesia sebab Indonesia memiliki potensi yang luar bisa mengingat pertumbuhan ekonomi yang tinggi yakni antara 5 hingga 6 persen dan juga penduduk yang sangat besar hingga 250 juta jiwa. Selain itu selama ini sudah ada kerjasama yang sangat baik antara Jepang dan Indonesia yang sudah berlangsung sejak lama sehingga kami menggangap masyarakat Indonesia sangat ramah dengan masyarakat Jepang," tutur Egawa.
Egawa menjelaskan, Nippon Steel & Sumitomo Metal tidak terpengaruh dengan perkembangan kondisi akan perlemahan dari nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dia meyakinkan bahwa segala sesuatu yang sudah diputuskan akan tetap dijalankan dan akan tetap memegang komitmen yang ada.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menyambut baik akan rencana dibangunya kedua pabrik baja tersebut oleh Nippon Steel & Sumitomo Metal terutama rencana dibangunnya pabrik baja untuk industri otomotif yang semala ini masih mengandalkan impor. Diharapkan bila pabrik tersebut mulai beroperasi maka akan mengurangi ketergantungan impor baja bagi industri otomotif, terutama untuk bagian baja luar yang masih diimpor akibat belum dapat diproduksi di dalam negeri dan juga meningkatkan industri otomotif didalam negeri.
Dalam kunjungan tersebut Egawa menyampaikan harapannya soal dukungan pemerintah untuk kemudahan investasi kedua pabrik baru mereka dalam bentuk insentif fiskal seperti tax holiday. Dengan memperoleh dukungan berupa insentif fiskal tersebut pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk akan adanya investasi tambahan di masa depan untuk mendorong pembangunan Indonesia. Untuk itu pihaknya akan menunggu dan mengikuti peraturan yang ada untuk keluarnya insentif tersebut.
"Bila memang Indonesia ingin menarik investor asing maka harus disediakan insentif, sebab negara lain juga banyak menyediakan insentif yang menarik. Misalnya bila membandingkan indisnesia dengan Thailand lebih besar mana tentunya lebih besar Indonesia tetapi terdapat kecenderungan investasi terkonsentrasi di Thailand sebab terdapat insentif yang menarik," ujar dia.
Sebelumnya grup Nippon Steel & Sumitomo Metal sudah mendirikan 18 perusahaan di Indonesia dengan mempekerjakan hingga hampir 5.000 tenaga kerja Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id