Demikian diungkapkan Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia, Charles Sareang, dalam acara Bude Jamu "Bugar dengan Jamu", di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
"Potensi Rp80 triliun itu baru domestik. Kalau MEA kita tidak usah khawatir. Potensi industri herbal di dunia itu mencapai USD50 miliar. Sementara kita baru USD1,2 miliar," beber Charles.
Charles pun mengklaim jika industri jamu Indonesia mampu menghadapi MEA. Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah diminta membuat sertifikasi agar jamu-jamu Indonesia bisa dipasarkan ke industri Internasional.
Menurut dia, potensi industri jamu yang dibidik sebesar Rp80 triliun tersebut dapat terealisasi secepatnya. Saat ini, industri tersebut baru mencapai Rp14 triliun yang disumbang dari jamu dan obat herbal.
"Tapi untuk jamu baru sekitar Rp3 triliun sampai Rp4 triliun. Itu potensinya luar biasa besar. Tidak usah kita ekspor, untuk mencukupi lokal saja bisa tidak mampu kita,” pungkas Charles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News