"Dari Rp8,2 trilun tersebut, program dibagi menjadi beberapa kriteria yaitu pertama, pengembangan dan pengelolaan irigasi sebesar Rp5,25 triliun," kata Plt Direktur Jenderal SDA Kemenpupera Mudjiadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/2/2015).
Dia memaparkan, program tersebut terdiri atas pembangunan irigasi permukaan (50.720 hektare/ha), irigasi air tanah (2.261 ha), irigasi tambak (6.950 ha) dan irigasi tambak garam (1000 ha). Selanjutnya rehabilitasi irigasi permukaan (228.270 ha) irigasi air tanah (2.190 ha), irigasi rawa (38.506 ha) dan irigasi tambak (12.951 ha).
Sementara kriteria kedua adalah pembangunan, rehabilitasi waduk dan embung sebesar Rp1,36 triliun, yang meliputi penambahan dua waduk baru di Rotiklot, Nusa Tenggara Timur dan Tapin Kalimantan Selatan. Masih terkait waduk adalah percepatan dan/atau penyelesaian tujuh waduk yang prosesnya masih dikerjakan (Kreuto, Rajui, Karian, Jatigede, Nipah, Bajulmati, Passeloreng, Karanglloe, Bintang Bano, Tanju Mila, Raknamo), serta revitalisasi waduk/danau (waduk wonogiri dan danau Limboto).
Sedangkan kriteria ketiga adalah pengendalian banjir sebesar Rp1,22 triliun yang meliputi pembangunan pengendali banjir sepanjang 15,04 km, rehabilitasi pengendali banjir sepanjang 27,14 km, pembangunan pengamanan pantai sepanjang 6,66 km, pembangunan pengendali sedimen 1 buah dan rehabilitasi pengendali sedimen 1 buah.
Kriteria terakhir atau keempat, pengembangan air baku untuk mendukung penyediaan air bersih sebesar Rp620 miliar, yang meliputi pembangunan jaringan air baku 1,38 m3/detik, percepatan/penyelesaian pembangunan jaringan air baku Sulawesi Tenggara (Pasigala), Kalimantan Barat (Poton, Penepat), dan rehabilitasi jaringan air baku 0,02 m3/detik.
Sebagaimana diberitakan, Kementerian Pertanian telah berkoordinasi dengan Kemenpupera untuk merehabilitasi jaringan irigasi yang telah dinyatakan rusak hingga 52 persen di Tanah Air. "Untuk rehabilitasi jaringan irigasi Kementan melakukan koordinasi bersama Kemenpupera agar alokasi anggaran menjadi maksimal," tutur Menteri Pertanian
Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (19/1/2015).
Mentan juga memaparkan total anggaran tambahan yang diajukan untuk APBN P tahun 2015 adalah sebesar Rp16,92 triliun yang akan digunakan antara lain untuk rehabilitasi jaringan irigasi, optimalisasi lahan, pengadaan traktor, penggilingan padi kecil, pompa organisme, serta pengawalan dan pendampingan oleh TNI dan mahasiswa.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah mengalokasikan kurang lebih Rp2 triliun untuk memperbaiki kerusakan irigasi, demi mencapai swasembada pangan Indonesia. "Pada 2014 irigasi rusak di seluruh Indonesia mencapai 52 persen dengan luas lahan 3,3 juta hektar," ujarnya, seusai berdialog dengan para pejabat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Sebagai tahap awal, pada tahun 2015 ini dia berencana membangun irigasi di satu juta hektar lahan di 17 provinsi di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang merupakan kantong-kantong produksi padi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Selain untuk perbaikan irigasi, pihaknya juga memberikan bantuan dana untuk memperlancar distribusi pupuk, penyediaan benih, dan penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id