"Peredaran uang lama dan masih layak edar masih banyak. Ketika uang lama yang tidak layak edar itu ditarik, baru diedarkan uang TE 2016," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, di Pontianak, Senin 27 Februari 2017.
Dwi menjelaskan sampai sekarang ini dalam penyebaran dan pengenalan uang NKRI difokuskan di daerah perbatasan. Ia menyebutkan hal itu seperti yang sudah dilakukan di Entikong Sanggau, Singkawang, Aruk Sambas, Ketapang, dan Putusibau.
"Hari ini kita juga melakukan sosialisasi uang NKRI di Kabupaten Melawi. Intinya untuk sosialisasi kita itu sasaranya seluruh masyarakat termasuk di pedalaman dan pulau pulau terluar," kata dia.
Terkait sosialisasi pihaknya terus melakukan dengan masif. Pada setiap kesempatan maupun dikhususnya termasuk ke daerah-daerah sosialisasi terus jalan. "Untuk sosialisasi maka kami lakukan sendiri, kemudian ada kerja sama media dan kerja sama dengan berbagai komunitas," papar dia.
Untuk peredaran dan sosialisasi uang, lanjutnya, permasalahan wilayah yang terlalu luas dan infrastruktur jalan menjadi beberapa di antara faktor kendala yang dihadapi. "Namun untuk permasalahan tentang uang masyarakat di Kalbar yakni masih banyak yang belum tahu cara merawat uang rupiah agar tidak cepat lusuh," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News