"Kita siap membeli saja produksi petani, tetapi belum bisa karena harga cukup tinggi," kata Maruf, seperti dikutip dari Antara, di Parigi, Kabupaten Moutong, Selasa (22/11/2016).
Maruf mengatakan harga jagung pembelian pedagang langsung ke petani sekarang ini berkisar Rp3.500 per kg. Sementara Bulog sesuai penugasan pemerintah membeli jagung dari petani sesuai standar harga ditetapkan sebesar Rp3.150 per kg.
"Otomatis, petani lebih memilih menjual langsung kepada pedagang ketimbang Bulog," tuturnya.
Bulog Sulteng baru bisa membeli jagung petani jika harga di bawah harga pembelian pedagang. "Sepanjang harga jagung pembelian pedagang di atas standar harga pemerintah, Bulog akan sangat sulit merealisasikan pembelian sesuai dengan penugasan pemerintah," kata Maruf.
Namun demikian, Bulog terus berupaya untuk bisa merealisasikan pembelian, meski dalam jumlah yang kecil. Di Sulteng, kata Maruf, ada satu perusahaan swasta yakni PT Djafa yang selama ini membeli jagung produksi petani di daerah ini.
Meski hingga kini Bulog Sulteng belum merealisasi pembelian jagung, namun Maruf tetap optimistis ke depan bisa menyerap produksi petani. Sulteng selama ini termasuk daerah penghasil jagung di Pulau Sulawesi. Provinsi Gorontalo merupakan daerah paling besar produksi jagung di Pulau Sulawesi, bahkan Indonesia timur.
"Tetapi selama ini, banyak jagung dari Sulteng, terutama Kabupaten Buol yang dijual ke Gorontalo karena bertetangga langsung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id