Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Dirut AP II Awaluddin. Foto: Dokumen AP II
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Dirut AP II Awaluddin. Foto: Dokumen AP II

Menteri BUMN Minta AP II Bangun Bandara Internasional Soeta II

Annisa ayu artanti • 12 Agustus 2018 07:02
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Angkasa Pura II untuk memperbesar kapasitas Bandara Internasional Soekarno Hatta karena kondisi saat ini sudah padat.
 
"Saya mendorong AP II membangun di tempat lain karena disini tidak memungkinkan, kalau meningkatkan semua kapasitas terminal tidak akan mengejar ketertinggalan, kita harus beraudiensi dengan Pak Menhub untuk membangun bandara kedua untuk Ibu Kota kita," kata Rini dilansir dari Antara, Minggu, 12 Agustus 2018.
 
Rini menjelaskan selain keterbatasan kapasitas, alasan lain unuk membangun  Bandara Soekarno-Hatta II gara menjadi daya tarik bagi para tamu negara untuk datang ke Jakarta yang menjadi Ibu Kota negara.

"Semua ingin ke Ibu Kota, misalnya sudah pernah dari Makassar ke Manado, tapi pasti mereka suatu hari mau ke Jakarta, ini yang harus kita siapkan," ujar dia.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan prediksi kebutuhan untuk pembangunan Soekarno-Hatta II yaitu Rp100 triliun.
 
"Mungkin lebih dari Rp100 triliun," kata Budi.
 
Direktur Utama Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya tengah menyiapkan konsep Bandara Internasional Soekarno-Hatta II.
 
"Pergerakan penumpang sangat penting, tapi harus dibarengi infratruktur
keras, contoh kapasitas Soekarno-Hatta hari ini, kami mulai menyiapkan Soekarno-Hatta II," ucap Awaludin.
 
Awaluddin menjelaskan pembangunan landasan pacu ketiga serta terminal empat tetap tidak akan menampung pergerakan penumpang yang kian meningkat. Saat ini, kekurangan kapasitas (backlog) Bandara Soekarno-Hatta sekitar 30 juta penumpang.
 
Awaluddin menambahkan, saat ini pihaknya sudah selesai melakukan prastudi kelayakan. "Setelah itu proses perizinan dan juga konsep desain, butuh waktu paling tidak selesai dua tahun dari sekarang," ucap Awaludin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan